Kamu satu-satunya tempat curahan hatiku.mengapa kamu pergi begitu cepat meninggalkanku ibu......
segala keluh kesah selalu kuceritakan padamu, baik itu suka maupun dukaku.
Pernah di suatu saat aku mengalami satu problem, aku tidak menceritakan hal itu pada ibu, bahkan pada siapa pun.aku tegar menghadapinya sendiri. Aku tidak mau membebani ibu tentang masalahku. Ibu akhirnya tau, tapi ibu tidak langsung menanyakan padaku. maunya aku sendiri yang menceritakan, tapi aku tetap bungkam. Ibu sering kerumah beberapa kali tapi aku dia seribu bahasa.
Aku melayaninya seperti tidak ada masalah.
Ibu menatapku dengan pernuh arti, mengapa aku tidak mau menceritakan padaku anakku?mengapa kau pikul sendiri,mengapa kau tidak bagi bersamaku, begitu tegar kamu menghadapinya sendirian.
akhirnya setelah sekian kali dia datang kerumahku,barulah dia bertanya, apakah aku punya problem? Aku mengelak tapi....akhirnya saya menceritakan dan dia paham mengapa aku tidak menceritakannya, karena aku katakan bahwa saya tidak mau membebani ibu. Banyak nasehat- nasehat yang ia berikan padaku. Dia katakan bahwa dibalik masalahku pasti ada hikma dibalik itu.
Hari-demi hari sudah kami lewati, canda tawamu selalu ada. apalagi disaat kami berkumpul bersama cucu-cucu yang lucu-lucu.senyumu selalu terukir.
Suatu saat IBU sempat dirawat di RS. Kami anak-anaknyadan cucu-cunya yang yang sudah besar bergantian menjaganya. sempat beberapa hari dirawat akhirnya sembuh.
Ibu kalau sudah agak sehat dia jalan-jalan lagi sama anak-anaknya dan adik-adik ibu. kebetulan ibu anak yang tertua dari 7 bersaudara. ceritanya nanti di lanjutkan ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar